


KARAWITAN
Karawitan adalah seni gamelan dan seni suara yang bertangga nada slendro dan pelog. Kesenian ini terkenal di Pulau Jawa dan Bali. Istilah karawitan berasal dari bahasa Jawa yaitu kata “rawit” yang berarti halus dan lembut. Jadi karawitan berarti kelembutan perasaan yang terkandung dalam seni.
Sebagai sekolah ramah anak berbasis budaya , SD Kasihan memiliki berbagai kegiatan ekstra kurikuler . Seperti Drumb ban, tari, sepak takraw, pramuka , Bahasa Inggris dan karawitan.
Pada awal tahun ajaran guru dan karyawan sekolah melaksanakan Raker untuk membahas program kerja dan membentuk team untuk menndukung program tersebut. Dalam hal ini yang berkaitan dengan budaya maka dibentuk team belajar budaya dan berbudaya (BBB). Diantara Prgram BBB kamis budaya, yakni seluruh warga sekolah pada setiap hari Kamis wajib menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi, team in juga menghidupkan kembali ekstra kurikuler karawitan yang diliburkan selama pandemi covid 19. Ekstra kurikuler karawitan di SD Kasihan dimula sejak tahun 1989
Diawal tahun 2021 ekstra kurikuler ini dihidupkan kembali, dalam rangka persiapan laoncing sekolah ramah anak berbasis budaya. .Kegiatan ekstra kurikuler karawitan dibawah asuhan Bp Sukarjiono S.Ag (pensiunan guru agama Islam di SD Kasihan.).
Kegiatan ekstra kurikuler ini bertujuan mengenalkan kepada siswa dan khalayak ramai seni karawitan yang notabene dianggap sebagai kesenian kuno. Selain itu karawitan juga bertujuan mendidik rasa keindahan seseorang yang diharapkan dapat menumbuh kembangkan kesadaran pada nilai sosial, moral dan spiritual. Ekstra kurikuer ini mulai diadakan pada tahun 1989. Awalnya pada tahun ini diadakan rapat guru yang menghasilkan salah satu keputusan, akan berlatih karawitan. Ekskul karawitan merupakan ekstra kurikuler wajib untuk siswa kelas 5 dan 6. Dengan penanggung jawab sekaligus pengajarnya adalah Bp Sukarjiono S.Ag. Setiap kali Kabupaten Bantul mengadakan lomba karawitan SD Kasihan selalu ditunjuk pengawas untuk mewakili kecamatan Kasihan. Pada tahun 1998 /1999 kerawitan SD Kasihan ditampilkan di TVRI bersama dalang cilik dari SD Kasihan bernama Otok.
Pada awalnya latihan diadakan dibeberapa rumah penduduk di sekitar SD Kasihan diantaranya rumah Bp Muheni, ( lurah desa Tamanyirto ) Bp Bangun, Bp Awal Haryono dan rumah Bp ngabdul . Gamelan dirumah bp Ngabdul yang populer sebagai pemeran utama Pangkur Jenggleng TVRI, adalah milik seniman Sunyahni. kemudian Gamelan pinjam dari Bp sukarjiono. Pada Tahun 2015 SD Kasihan menyewa gamelan slendro. Inventaris warga Rt 01 Jetis. Setiap kali Kabupaten Bantul mengadakan lomba karawitan SD Kasihan selalu ditunjuk pengawas untuk mewakili kecamatan Kasihan. 1998 -1999 pentas di TVRI bersama dalang cilik dari SD Kasihan bernama Otok. Di tahun 2010 SD kasihan kembali melahirkan dalang cilik, kali ini bernama Gangsar Yogi Armansyah . Baru kemudian diakhir tahun 2019 ,SD Kasihan memiliki gamelan yang merupakan bantuan dari NASMOCO, yang diajukan oleh Bp Suparjana, S.Pd sebagai kepala sekolah pada waktu itu. Salah satu dari alumni SD Kasihan telah berhasil membuat E. Gamelan-Virtual javanese gamelan, pada jenjang pendidikan SMA yakni Farhan Hanif ditahun 2022. Menjelang pembuatan E gamelan Farhan sempat belajar gamelan kembali secara privat kepada bp. Sukarjiono, S.Ag.