Pada hari Jumat, 1 November 2024, telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan Penilaian Formatif bagi para guru Bahasa Inggris tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini bertempat di Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Bahasa dan Seni Budaya (UNY FBSB), di ruang Cine Club, dan dihadiri oleh sekitar 50 guru dari berbagai jenjang pendidikan. Pelatihan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan keterampilan guru dalam menerapkan penilaian formatif di kelas, yang diharapkan mampu meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar dan memaksimalkan pencapaian hasil belajar siswa.

Sebagai awalan, Dr. Ari Purnawan, S.Pd., M.Pd., M.A., ketua Departemen Pendidikan Bahasa Inggris di Yogyakarta, memberikan sambutan dan arahan mengenai kebijakan pendidikan terbaru serta pentingnya penilaian formatif dalam kurikulum saat ini. Ia mendorong para peserta untuk terus meningkatkan kompetensi profesional mereka dan berinovasi dalam proses pengajaran.

  Acara ini menghadirkan sejumlah pemateri berkompeten di bidang pendidikan dan pengajaran Bahasa Inggris. Dyah Setyowati C., M.Ed., Ed.D., selaku founder TEFLIN, sebagai pemateri pertama, menyampaikan dan membagikan materi mengenai peran teknologi dalam penilaian formatif, memberikan gambaran tentang bagaimana guru dapat memanfaatkan perangkat digital untuk memperkaya proses penilaian dan memberikan umpan balik yang konstruktif bagi siswa.

      Dilanjutkan dengan sesi Joko Priyono, M.A., Ph.D., membahas aspek praktis dari penilaian formatif dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris siswa. Ia menyampaikan bagaimana cara membedakan asesmen formatif dan asesmen sumatif  secara luas khususnya dalam konteks ELT (English Language Teaching) melalui buku ajar bahasa inggris di sekolah dan bagaimana cara mengintegrasikan teknik penilaian formatif (tugas) secara efektif ke dalam kegiatan pembelajaran untuk mendukung pembelajaran siswa, yang pada akhir sesi setiap guru jenjang SD hingga SMA/SMK diminta untuk berkelompok sesuai jenjangnya dan berkolaborasi aktif untuk menemukan ada tidaknya penilaian formatif pada buku ajar atau pegangan guru bahasa inggris yang kemudian akan dipresentasikan di depan para hadirin untuk menyampaikan hasil diskusi.

      Selanjutnya, oleh Dr. Laily Amin Fajariyah, M.Pd., selaku founder Jogja English Teacher Association (JETA) dan juga sebagai pengajar Bahasa Inggris di SMP 5 Panggang Gunung Kidul, yang memberikan wawasan tentang pentingnya kolaborasi dan saling berbagi praktik baik dalam komunitas guru, serta bagaimana komunitas seperti JETA dapat menjadi wadah untuk peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di Yogyakarta. Beliau membagikan tips dan trik bagaimana metode pengajaran yang menarik juga menyenangkan, salah satu contohnya yaitu melalui smartphone, para siswa yang memiliki smartphone diminta untuk membuat narative text dengan menggunakan aplikasi canva, sehingga para siswa diajak untuk menuangkan ide kreatif mereka kedalam tugas tersebut dengan memanfaatkan media pembelajaran.

      Sebagai penutup, Dr. Nunik Sugesti, S.Pd., M.Hum., memberikan pemaparan materi mengenai konsep dasar penilaian formatif dan bagaimana strategi ini dapat diterapkan di berbagai jenjang pendidikan, dengan menyampaikan bagaimanakah dampak dari pemberian feedback atau umpan balik bagi siswa selama kegiatan pembelajaran disekolah. Menjelaskan cara efektif pemberian umpan balik terhadap siswa dan apa-apa saja yang perlu dihindari agar siswa tersebut tidak justru merasa dijatuhkan karena umpan balik tersebut, dan lain sebagainya.

      Kegiatan ini tentu saja sangat bermanfaat bagi guru-guru Bahasa Inggris di wilayah DIY karena banyak sekali ilmu baru yang didapatkan serta dapat bertemu dan saling berbagi pengalaman dengan guru-guru sekolah lain. Sehingga dengan begitu diharapkan kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan bekal bagi para guru untuk mengimplementasikan penilaian formatif secara efektif di kelas masing-masing.