
Ruang Baca, Kantin, dan Musala SD N Kasihan
Seumur hidup adalah proses yang dimiliki manusia untuk mencapai harapannya. Sama halnya bahwa sebuah pengalaman, ilmu, jatuh bangun, kesuksesan, pujian, kritikan, tak akan pernah berkesudahan.
Seperti kami, meski kami tak bersayap, tapi yakin kami dapat terbang. Kami berusaha terus berproses.
Terbang melintasi kegundahan sehingga menjadi kepastian. Menerobos kekosongan sehingga menjadi keriuhan.
Ternyata, dalam perjalanan sebuah keberanian selalu diperlukan.

Tiga sarpras utama di SD N Kasihan yaitu kantin, ruang baca (bukan perpustakaan) , dan musala yang memadai akhirnya berhasil kami upayakan. Memang belum memenuhi standar, tetapi setidaknya yang belum memadai bisa kami rubah menjadi lebih cantik, yang dulu belum ada bisa kami sediakan dengan pantas.

Lebih dari 10.000 buku kami hapus dari aset, jendela dan tembok kami jebol untuk membuat kantin yang nyaman di ruang bekas musala. Kantin menjadi salah satu prioritas karena kami belum memiliki. Tempat ibadah yang dulu “remang-remang” akhirnya sekarang gilar-gilar bersih dan nyaman.
Kami menggunakan prinsip replace dan reuse. Selebihnya, hal-hal prioritas kami upayakan akhirnya ada dan punya dengan berbagai cara.

Semoga kami yang terbiasa menitipkan kehendak pada doa dan upaya ini tetap mampu berputar pada poros yang baik.
Tentu saja selempang emas bukan untuk dada kami sendiri.
Biarlah kebanggaan ini, yang mungkin hal kecil bagi banyak orang tetap menjadi kebanggaan besar bagi kami, yang kami sembunyikan di balik kehebatan warga sekolah, lalu kami sematkan di hari depan sekolah ini.
Maka dalam keyakinan mampu terbang bersama, kelak jika kami temukan banyak gugusan bintang, semoga makin membuat kami takjub dalam rasa syukur.

We are all a work in progress.